Palembang Tahun 70-An

Rumah Di Pinggiran Sungai Musi
Ampera

Monument Tank

Bank Pembangunan Kawasan Sumsel
Ampera

bosannya jembatan ini menjadi bidikan pada penyuka potografi AmperaTak bosan-bosannya jembatan ini menjadi bidikan pada penyuka potografi, selain memang tempatnya indah, asri tak jemu untuk melihatnya. Ayo tiba ke kawasan kami Palemang.
(foto by Soga Soegiarto)
Pelestari Musik Tanjidor

 merupakan salah satu seniman tanjidor yang selalu setia melestarikan dan menjaga nilai Pelestari Musik Tanjidor
Suharjo Hadim (53) merupakan salah satu seniman tanjidor yang selalu setia melestarikan dan menjaga nilai-nilai tradisi pedoman musik tersebut. Hadim, panggilan bersahabat laki-laki kelahiran Palembang, 11 Januari 1959, ini, merupakan sosok yang semakin lekat mengenalkan musik tanjidor sebagai pendamping hajatan masyarakat. ”Di Kota Palembang ini, pelaku musik atau seniman tanjidor bersaing ketat dengan pelaku musik organ tunggal. (dari beragai sumber)

rental mobil palembang
rental mobil palembang olx
olx rental mobil palembang lepas kunci
rental mobil palembang 2019
rental mobil palembang lampung
rental mobil palembang kota palembang sumatera selatan
rental mobil palembang lepas kunci palembang city south sumatra
rental mobil palembang lepas kunci kota palembang sumatera selatan
sewa mobil palembang murah
rental mobil palembang pempek candy
rental mobil palembang dan harga
sewa mobil palembang dengan supir
sewa mobil palembang lampung
sewa mobil palembang tanpa supir
sewa mobil palembang baturaja
sewa mobil palembang ke pagaralam
rental mobil avanza palembang
rental mobil innova palembang
rental mobil murah palembang
sewa mobil palembang
rental mobil

sewa mobil
Pagi Di Seputar Air Mancur

Grand Zuri Hotel

Perkampungan

Masjid Taqwa

Angkot Jadul

Selamat Jalan Kh M Zen Syukri - Ulama Panutan Negarawan
Prof H Jalaluddin menilai almarhum sebagai ulama kuat yang menjadi pola umat Isl Selamat Jalan KH M ZEN SYUKRI - Ulama Panutan Negarawan
Prof H Jalaluddin menilai almarhum sebagai ulama kuat yang menjadi pola umat Islam dan menjadi panutan pemimpin di Indonesia.“Beliau sosok ulama besar dan muridnya banyak.


Sebagai tokoh NU dia sesuai dengan muqimushalah.Beliau juga mendirikan nilai keteladanan Rasul dalam kehidupan sehari- hari,”ungkapnya. Secara eksklusif KH M Zen Syukri memberi warna dalam kehidupan Prof H Jalaluddin sebab KH M Zen Syukuri mempunyai perilaku moderat dan tidak memihak.“Masyarakat Sumsel kehilangan sosok panutan yang setia menjalankan sunah Rasul.Kata-kata bijaknya selalu didengar masyarakat,” tutur mantan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang ini.

Wakil Ketua DPRD Sumsel Ahmad Djauhari mengungkapkan, KH M Zen Syukri ialah pola yang baik dan tidak pernah berpihak pada aliran politik tertentu.“Jadi sangat masuk akal dia selalu menjadi panutan para tokoh nasional dari semua kalangan. Beliau selalu merespons politik dengan mengajak pada kebenaran dan kejujuran.Saya juga sering meminta pendapat kepada dia selaku ulama yang saya kagumi,” ungkapnya.

Ahmad mengungkapkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dekat dengan almarhum dan SBY diakui sebagai anak angkatnya. Keteladanan politik KH M Zen Syukri itu kuat besar terhadap kepentingan bangsa. “Almarhum selalu mengajak politisi untuk berpolitik secara kasatmata dan mengutamakan kepentingan bangsa,” katanya.

Semasa hidupnya kiai NU ini tidak hanya cerdas dalam bidang keislaman,tapi punya imbas sangat luas secara nasional.Sebelum menjadi presiden, almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,Megawati Soekarnoputri,dan Presiden SBY kerap ke Palembang untuk meminta restu dan pinjaman kiai sepuh Palembang ini. Hubungannya dengan Megawati,melaluiTaufiq Kiemas,karena sama-sama asal Palembang.

Kedekatan dengan SBY dibangun pada dikala SBY menjabat Pangdam Sriwijaya yang bermarkas di Palembang. Dari sanalah kekerabatan mereka akrab. KH M Zen Syukri lahir pada 1919.Hidup di lingkungan keluarga santri kelas menengah di Kota Palembang pada zamannya,membuat pendidikannya memadai,terutama dalam bidang agama. KH M Zen Syukri muda menamatkan madrasah tsanawiyah pada 1935,kemudian melanjutkan pendidikan di Pesantren Tebuireng,Jombang, Jawa Timur.

Pada periode ini KH M Zen Syukri mengabdi sebagai khadam kepada KH Hasyim Asy’ari. Hanya dalam waktu tiga tahun KH M Zen Syukri berhasil menamatkan pengajian aneka macam kitab dan menguasai banyak ilmu-ilmu agama. Pada tahun 1939 Kiai Hasyim harus rela melepaskan santri kesayangannya itu untuk kembali ke Kota Palembang dengan tujuan membuatkan fatwa ahlusunnah waljamaah di wilayahnya serta menggerakkan NU di daerah Sumatera.

Kemudian pada 1943 almarhum dipilih sebagai Ketua Tanfidziyah NU Cabang Palembang. Oleh pengabdian dan kedalaman ilmunya,pada tahun 1950 KH M Zen Syukri menerima penghormatan sebagai pengajar di Masjid Agung Palembang.

Hingga masa tuanya mendiang banyak berdakwah dan melaksanakan aneka macam kegiatan sosial.Khusus untuk Minggu pagi almarhum memperlihatkan pengajian umum di Masjid Agung Palembang semenjak 1950.
(sumber: Seputar Indonesia)
Pogging

Untuk menghindari nyamuk sekalaian mencegah akan keberadaan  PoggingUntuk menghindari nyamuk sekalaian mencegah akan keberadaan "Tomcat", beberapa daerah sudah mulai aktif diberi pengasapan, terima kasih pihak kelurahan Silaberanti sudah cepat tanggap.
Kampung Nelayan Gasing, Tanjung Api-Api
Kerupuk Kemplang

Moda Angkutan Kerupuk Kemplang, makanan khas Palembang
Rs.Muhammadiyah

Salah satu Rumah sakit yang berada di Seberang Ulu Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, selain RSUD, RS. Pertamina. Lokasinya di Jl. Jendral Ahmad Yani samping Universitas Muhammadiyah Palembang
Foto Udara

Foto udaya kota Palemang, dan inilah bukti bahwa kehidupan insan paling suka akrab dengan air, masyarakat Palembang membuktikannya dengan kepadatan daerah tinggal justru berada di tepi sungai.

Perkampungan Palembang

Pulau Kemaro

Ampera Dari Atas